Thursday 6 May 2010

Lima Hari yang Membosankan


Kamis, 29 April 2010
Seperti biasa aku masuk kantor, meskipun badan sudah terasa g enak. Sakit di lambung sepertinya semakin menjadi. G kuat nahan sakit akupun minta izin pulang lebih awal.Aku langsung ke klinik untuk diperiksa, well...dokter memberikan obat sementara untuk 2 hari dan merujukku ke rumah sakit secepatnya. Semalamam sakit dalam perut semakin menjadi, susah payah aku nahan sakit.Sakitnya mulai tak seperti biasa menjalar ke bagian perut kanan bawah, seperti prediksi dokter, ini radang usus.
Sabtu, 1 Mei 2010
Aku langsung masuk ke poli dalam, Dokter spesialis dalam langsung memvonisku untuk segera dilakukan operasi sebelum usus buntunya pecah.16 jam lebih aku puasa sebelum operasi dimulai. Tengah malam dokter bedah datang, memberi tahu operasi ditunda besok pagi, meskipun akut,aku sudah dilindungi beberapa kali suntikan antibiotik yang Subhanallah....sangat-sangat-sangat menyakitkan ketika jarum itu menerobos masuk selang infusan aku.
Minggu,2 Mei 2010
Tepat pukul 8 a.m aku masuk ruang operasi. aku hanya berdoa, Tuhan,selamatkan aku, bangunkan aku kembali saat semuanya selesai. Memasuki ruang operasi, hati ini dag dig dug g karuan. Aku dipindahkan ke meja operasi,aku melihat bagaimana tim dokter menyiapkan oksigen untukku,aku melihat lampu-lampu di atas kepala mulai menyala...dan aku tak ingat apa-apa lagi. Selama aku tak sadar mungkin dokter-dokter itu mengotak-atik isi tubuhku. Tepat pukul 11 a.m aku keluar ruang operasi dan masuk ke ruang pemulihan.Aku tersadar saat dokter memanggil-manggil namaku...Nida...Nida...bangun Nida...setengah sadar aku terbangun dan selang oksigen masih nenmpel di hidung..alamaaaaaaaakkk...sudah selesai rupanya.Alhamdulillah operasi berjalan lancar. Kata dokter, usus aku sudah parah terinfeksi ampe bernanah, jadi jahitan di perut pun g kaya jahitan biasa yang rapi.
Aku pun dimasukkan kembali ke ruang perawatan, aku baru tersadar kalau di perutku masih ada selang untuk mengeluarkan darah sisa operasi. Mual sekali rasanya saat melihat selang darah itu menempel di perut...hueeeeeeekkkkk

Hari-hari pasca operasi adalah hari-hari yang sangat sangat membosankan.Selang infusan dan selang darah membuatku g bisa bebas bergerak.
Kedatangan teman-temanku membuat sedikit terhibur.Btw...thanks ya teman-teman dah jenguk aku.
Hal yang paling membuatku senang tentunya ada orang tersayang datang. Meskipun jauh, dia menyempatkan diri untuk datang menjagaku selama 2 malam. Dan yang paling membuatku senang sekaligus berdosa, kehadiran Mama setiap hari. Itu bener2 g bisa diungkapkan dengan kata-kata. Kini aku tahu,aku sayaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaang banget sama Mama.
Menunggu hari H untuk pulang itulah pekerjaan ku sehari-hari. Setiap dokter datang,aku selalu bertanya'Dok,kapan pulaaaang?' dokter cuma senyum.hualaaaaaaaaahhhhh..
Akhirnya
Rabu 5 Mei 2010, aku bisa pulang ke rumah. tapi belum sepenuhnya sembuh, karena masih harus tetap kontrol.
Pengalaman ini menjadi pelajaran bagiku...bahwa sehat itu sangat indah.

No comments:

Post a Comment